Home » » Satuan Acara Penyuluhan SAP HIPERTENSI baru

Satuan Acara Penyuluhan SAP HIPERTENSI baru



HIPERTENSI

I. Pengertian
            Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal. Hipertensi sering ditemukan pada usia lanjut.

Jenis-jenis hipertensi :
1.      Hipertensi esensial
Merupakan suatu bentuk tekanan darah tinggi yang tidak diketahui penyebabnya atau tanpa tanda-tanda kelainan di dalam tubuh.
2.      Hipertensi sekunder
Merupakan tekanan darah tinggi yang penyebabnya dapat diidentifikasi.
3.      Hipertensi sistolik terisolasi
Pada hipertensi ini, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal.
4.      Hipertensi maligna
Merupakan hipertensi yang sangat parah, yang bila tidak diobati, akan menimbulkan kematian dalam waktu 3-6 bulan.

Klasifikasi tekanan darah pada dewasa :
Kategori
Tekanan Darah Sistolik
Tekanan Darah Diastolik
Normal
Dibawah 130 mmHg
Dibawah 85 mmHg
Normal Tinggi
130-139 mmHg
85-89 mmHg
Stadium I
( Hipertensi ringan)
140-159 mmHg
90-99 mmHg
Stadium II (Hipertensi sedang)
160-179 mmHg
100-109 mmHg
Stdium III (Hipertensi berat)
180-209 mmHg
110-119 mmHg
Stadium IV (Hipertensi maligna)
210 mmHg atau lebih
120 mmHg atau lebih


II. Etiologi
            Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara :
1.      Jantung memompa lebih kuat sehinnga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya.
2.      Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosclerosis.
Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara mengerut karena perangsangan syaraf atau hormon di dalam darah.
3.  Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan                            darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.


            Faktor faktor yang mempengaruhi fisio-genesis hipertensi esensial adalah keturunan atau adanya bakat genetik dan pengaruh faktor luar seperti : makanan yang banyak mengandung garam natrium klorida, tinggi protein dan minuman yang mengandung alkohol yang banyak mengandung natrium.
            Pada hipertensi sekunder, penyebabnya terdiri dari kelainan organik seperti penyakit ginjal, kelainan pada kortek, adrenalin, feokromositama, dan toksemia gravidarum, adanya pemakaian obat-obatan sejenis dengan kortikosteroid, serta kegemukan. Feokeromositama adalah tumor pada kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrine  (adrenalin) atau norepirefrin (noradrenalin).
            Stress cenderung menyebabkan kenaikan tekanan darah untuk sementara waktu. Jika stress telah berlalu, maka tekanan darah biasanya akan kembali normal. Beberapa penyebab terjadinya hipertensi sekunder :
1.      Penyakit ginjal
Ø  Stenosis arteri  renalis
Ø  Pielonefritis
Ø  Glomerulonefritis
Ø  Tumor-tumor ginjal
Ø  Penyakit ginjal polikista (biasanya diturunkan)
Ø  Trauma pada ginjal (luka yang mengenai ginjal)
Ø  Terapi penyinaran yang mengenai ginjal
2.      Kelainan hormonal
Ø  Hiperaldosteronisme
Ø  Sindroma chusing
Ø  Feokromositoma
3.      Obat-obatan
Ø  Pil KB
Ø  Kortikosteroid
Ø  Siklosporin
Ø  Eritropoietin
Ø  Kokain
Ø  Penyalahgunaan alcohol
Ø  Kayu  manis (dalam jumlah sangat besar)
4.      Penyebab lainnya
Ø  Koartasio aorta
Ø  Preeklamsi pada kehamilan
Ø  Porfiria intermitten akut
Ø  Keracunan timbal akut

PENGENDALIAN TEKANAN DARAH
  1. Perubahan fungus ginjal
Ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara :
-          Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan     air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal.
-          Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali normal.
-          Ginjal juga bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghasilkan enzim yang disebut rennin, yang memicu pembentukan hormon angiotensi, yang selanjutnya akan memicu pelepasan hormon aldosteron.Ginjal merupakan organ penting dalam mengendalikan tekanan darah; oleh karena itu berbagai panyakit dan kelainan pada ginjal bisa menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi. Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal (stenosis arteri renalis) bisa menyebabkaban hipertensi. Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan darah.   
  1. System syaraf simpatis, merupakan bagian dari system saraf otonom, yang untuk sementara waktu akan :
-          meningkatkan takanan darah selama respon figh-or-flight (reaksi fisik tubuh terhadap ancaman dari luar)
-          meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung; juga mempersempit sebagian besar arteriola, tetapi memperlebar arteriola du daerah tertentu (misalnya otot rangka, yang ,memrlukan pasokan darah yang lebih banyak)
-          mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal, sehingga akan meningkatkan volume darah dalam tubuh
-          melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin (noradrenalin), yang merangsang jantung dan pembuluh darah. 


III. Gejala
            Pada sebagian besar penderita, hipertensi tidak menimbulkan gejala; meskipun secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak).
Gejala yang dimaksud adalah perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan, yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi, maupun paa seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensi berat atau menahun dan tidak dapat diobati, bisa timbul gejala berikut :
-          Sakit kepala
-          Kelelahan
-          Mual
-          Muntah
-          Sesak nafas
-          Gelisah
-          Pandangan menjadi kabur
yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung, dan ginjal.
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dn bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan penanganan segera.

IV. Penyulit Hipertensi
            Timbulnya penyakit hipertensi karena hipertensi dapat meningkatkan beban kerja jantung dan merusak fungsi pembuluh darah pada tekanan yamg tinggi. Pada jantung, lebih mudah terjadi hipertrofi ventrikel kiri karena beban kerja jantung kiri meningkat akibat “afterload” yang tinggi atau meningkatnya tahanan perifer total. Di lain pihak, adanya beban kerja jantung yang berat ini tidak disertai oleh konsumsi enegi yang memadai, sehingga cenderung terjadi penyakit jantung iskemik.
            Pada otak, hipertensi menyebabkan terjadinya suatu stroke yang ditandai oleh suatu gejala transient cerebral ischemic attack dan pada yng paling berat dapat terjadi perdarahan otak. Gejala hipertensi encephalopathy seringkali dijumpai pada peningkatan tekanan darah arteri yang sangat berat dan ditandai oleh gngguan kesadaran (koma) dan sering terjadi kejang. Gejala prodromalnya meliputi sakit kepala, mual, muntah, sukar tidur, serta sering marah-marah dan sukar memusatkan perhatian pada masalah tertentu.
            Pada pembuluh darah, ia menimbulkan suatu sclerosis pada dinding arterinya. Proses ini akan mempermudah pembentukan bekuan darah dan melemahkan pembuluh darah yang bersangkutan, sehingga mudah pecah dan terbentuk suatu trombosis. Jika keadaan ini mengenai arteria renalis, maka terjadi efek yang memperberat keadaan hipertensinya. Dan jika terjadi pada pembuluh darah jantung, maka sering terkena serangan angina pectoris dan bahkan mudah sekali terjadi infark myocardium. Pada mata akan timbul tanda-tanda edema pada daerah discus opticus dan tidak jarang disertai perdarahan di daerah retina. Gejala yang terakhir dapat dijumpai pada hipertensi maligna. 

V. Pengobatan
            Hipertensi esensial tidak dapat diobati tetapi dapat diberikan pengobatan untuk mencegah terjadinya komplikasi. Langkah awal biasanya adalah merubah pola hidup penderita :
  1. penderita hipertensi yang mengalami kelebihan berat badan dianjurkan untuk menurunkan berat badannya sampai batas ideal.
  2. merubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau kadar kolesterol arah tinggi. Selanjutnya mengurangi pemakaian dalam sampai kurang dari 2,3 gram natrium atau 6gram natrium klorida setiap harinya (disertai dengan asupan kalsium, magnesium dan kalium yang cukup) dan mengurangi alkohol.
  3. olahraga aerobic yang tidak terlalu berat. Penderita hipertensi esensial tidak perlu membatasi aktivitasnya selama tekanan darah terkendali.
  4. berhenti merokok.


PEMBERIAN OBAT-OBATAN
  1. Diuretik thiazide biasanya merupakan obat pertama yang diberikan untuk mengobati hipertensi. Diuretic membantu ginjal membuang garam dan air, yang akan mengurangi volume cairan di seluruh tubuh sehingga menurunkan tekanan darah. Diuretic juga menyebabakan pelebaran pembuluh darah . diuretic menyebabkan hilangnya kalium melalui air kemih, sehingga kadang diberikan tambahan kalium atau obat penahan kalium.
Diuretik sangat efektif pada:
-orang kulit hitam
-lanjut usia
-kegemukan
-penderita gagal jantung atau penyakit ginjal menahun.
  1. Penghambat adrenergic merupkan sekelompok obat yang terdiri dari alfa- blocker,beta-blocker,dan alfa-beta-blocker labetalol,yang menghambat efek system simpatis.sistem saraf simpatis adalah system saraf yang dengan segera memberikan respon terhadap stress,dengan cara meningtkan tekanan darah.
Yang paling sering digunakan adalah beta-blocker,yang efektif diberikan pada:
-penderita usia muda
-penderita yang pernah mengalami serangan jantung
-penderita dengan denyut jantung yang cepat
-angina pektoris (nyeri dada)
-sakit kepala migren.

  1. Angiotensin converting enzyme inhibitor (ACE-inhibitor)menyebabkan penurunan tekanan darah dengan cara melebarkan arteri.
Obat ini efektif diberikan kepada:
-orang kulit putih
-usia muda
-penderita gagal jantung
-penderita dengan protein dalam air kemihnya yang disebabkan oleh penyakit                                                   ginjal menahun atau penyakit ginjal diabetic
-pria yang menderita impotensi sebagai efek samping dari obat lain.

  1. Angiotensin-II-bloker menyebabkan penurunan tekanan darah dengan suatu mekanisme yang mirip dengan ACE-inhibitor.

  1. Antagonis kalsium menyebabkan melebarnya pembuluh darah dengan mekanisme yang benar-benar berbeda.
Sangat efektif diberikan kepada:
   -orang kulit hitam
   -lanjut usia
   -penderita angina pectoris (nyeri dada)
   -denyut jantung yang cepat
   -sakit kepala migren 

  1. Vasodilator langsung menyebabkan melebarnya pembuluh darah.Obat dari golongan ini hampir selalu digunakan sebagai tambahan terhadap obat anti-hipertensi lainnya.

  1. Kedaruratan hipertensi (misalnya hipertensi maligna) memerlukan obat yang menurunkan tekanan darah tinggi dengan segera.Beberapa obat bisa menurunkan tekanan darah dengan cepat dan sebagian diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah):
-          diazoxide
-          nitroprusside
-          nitroglycerin
-          labetalol.
Nifedipine merupakan kalsium antagonis dengan kerja yang sangat cepat dan bisa diberikan per-oral (ditelan). Tetapi obat ini dapat menyebabkan hipertensi, sehingga pemberiannya harus diawasi secara ketat.

            PENGELOLAAN HIPERTENSI SEKUNDER
            Pengobatan hipertensi sekunder tergantung kepada penyebabnya. Mengatasi penyakit ginjal kadang dapat mengembalikan tekanan darah ke normal atau paling tidak menurunkan tekanan darah. Penyempitan arteri bisa diatasi dengan memasukkan selang yang pada ujungnya terpasang balon dan mengembangkan balon tersebut. Atau bisa dilakukan pembedahan untuk membuat jalan pintas (operasi bypass). Tumor yang menyebabkan hipertensi (misalnya feokromositoma) biasanya diangkat melalui pembedahan.


VI. Pencegahan
            Perubahan gaya hidup bisa membantu mengendalikan tekanan darah tinggi.

              



DAFTAR PUSTAKA

Masud,Ibnu.1989.Dasar-dasar Fisiologi KARDIOVASKULER.Jakarta : EGC

Smith,Tom.1986.Kesehatan Populer TEKANAN DARAH TINGGI Mengapa terjadi, Bagaimana Mengatasinya. Jakarta : ARCAN

www.medicastore.com

Share this on your favourite network

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

null
Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS