Penatalaksanaan Gangguan
Psikiatrik pada Anak-anak dan Remaja
1. Perawatan berbasis komunitas saat ini lebih banyak terdapat pada
managed care.
a. Pencegahan primer
melalui berbagai program sosial yang ditujukan untuk menciptakan lingkungan
yang meningkatkan kesehatan anak. Contohnya adalah perawatan pranatal awal,
program intervensi dini bagi orang tua dengan faktor resiko yang sudah
diketahui dalam membesarkan anak, dan mengidentifikasi anak-anak yang berisiko
untuk memberikan dukungan dan pendidikan kepada orang tua dari anak-anak ini.
b. Pencegahan sekunder dengan
menemukan kasus secara dini pada anak-anak yang mengalami kesulitan di sekolah
sehingga tindakan yang tepat dapat segera dilakukan. Metodenya meliputi
konseling individu dengan program bimbingan sekolah dan rujukan kesehatan jiwa
komunitas, layanan intervensi krisis bagi keluarga yang mengalami situasi
traumatik, konseling kelompok di sekolah, dan konseling teman sebaya.
c. Dukungan terapeutik bagi
anak-anak diberikan melalui psikoterapi individu, terapi bermain, dan program
pendidikan khusus untuk anak-anak yang tidak mampu berpartisipasi dalam sistem
sekolah yang normal. Metode pengobatan perilaku pada umumnya digunakan untuk
membantu anak dalam mengembangkan metode koping yang lebih adaptif.
d. Terapi keluarga dan penyuluhan
keluarga penting untuk membantu keluarga mendapatkan keterampilan dan bantuan
yang diperlukan guna membuat perubahan yang dapat meningkatkan fungsi semua
anggota keluarga.
2. Pengobatan berbasis
rumah sakit
a. Unit khusus untuk
mengobati anak-anak dan remaja, terdapat di rumah sakit jiwa. Pengobatan di
unit-unit ini biasana diberikan untuk klien yang tidak sembuh dengan metode
alternatif yang kurang restriktif, atau bagi klien yang beresiko tinggi
melakukan kekerasan terhadap dirinya sendiri ataupun orang lain.
b. Program hospitalisasi parsial
juga tersedia, memberikan program sekolah di tempat (on-site) yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan khusus anak yang menderita penyakit jiwa.
c. Seklusi dan restrein untuk
mengendalikan perilaku disruptif masi menjadi kontroversi. Penelitian
menunjukkan bahwa metode ini dapat bersifat traumatik pada anak-anak dan tidak
efektif untuk pembelajaran respon adaptif. Tindakan yang kurang restriktif
meliputi istirahat (time-out), penahanan terapeutik, menghindari adu kekuatan,
dan intervensi dini untuk mencegah memburuknya perilaku.
3. Farmakoterapi
Medikasi digunakan
sebagai satu metode pengobatan. Medikasi psikotropik digunakan dengan hati-hati
pada klien anak-anak dan remaja karena memiliki efek samping yang beragam.
a. Perbedaan fisiologi anak-anak dan remaja memengaruhi jumlah dosis, respon
klinis, dan efek samping dari medikasi psikotropik.
b. Perbedaan perkembangan
neurotransmiter pada anak-anak dapat memengaruhi hasil pengobatan psikotropik,
mengakibatkan hasil yang tidak konsisten, terutama dengan antidepresan
trisiklik.
Masa remaja dibagi menjadi dua bagian, yaitu;
1. Remaja awal : 13-16/17 tahun
2. Remaja akhir: 16/17-18 tahun
Tingkat retardasi
mental :
Ringan : IQ 50-70
Sedang : IQ 35-50
Berat : IQ 20-35
Sgt berat : IQ
< 20.
Share this on your favourite network
0 komentar:
Posting Komentar