Home » » Askep gangguan jiwa akut

Askep gangguan jiwa akut

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1   LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa akut merupakan sindrom atau pola perilaku atau psikologik seseorang secara klinik cukup bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan atau gangguan didalam satu atau lebih fungsi yang penting dari manusia.
Gangguan jiwa dibagi menjadi dua kelainan mental utama yaitu penyakit mental dan cacat mental. Cacat mental suatu keadaan mencakup defisit intelektual dan telah ada sejak lahir atau pada usia dini. Penyakit mental secara tidak langsung menyatakan kesehatan sebelumnya, kelainan yang berkembang dan kelainan yang bermanifestasi kemudian dalam kehidupan. Peyebab gangguan jiwa gejala utamanya terdapat pada unsur kejiwaan tetapi penyebab utamanya mungkon dibadan (somatogenik), dilingkungan sosial (sosiogenik) ataupun psikis (psikogenik), (Maramis,1994)
Biasanya tidak terdapat penyebab tunggal, akan tetapi beberapa penyebab sekaligus dari berbagai unsur itu yang saling mempengaruhi atau kebetulan terjadi bersamaan, lalu timbullah gangguan badan atau jiwa.


1.2   TUJUAN
a.    Mahasiswa diharapkan mampu memahami kategori gangguan jiwa.
b.    Mahasiswa mampu menganalisis data dari kasus yang ada.
c.    Mahasiswa mampu membandingkan dan menyimpulkan diagnosa






BAB II
PEMBAHASAN

KASUS 3
Nn.C (17 tahun) dibawa ke Rumah Sakit karena keluarga kawatir dengan perubahan perilaku klien. Keluarga mengatakan selama seminggu klien mengurung diri di kamar, tidak mau sekolah dan menolak bertemu dengan teman – temannya. Selama di rumah sakit klien sering mengatakan dirinya tidak berguna lagi, klien tampak sering menangis tiba – tiba. Klien baru dapat berinteraksi dengan satu orang perawat. Klien mau menjawab pertanyaan perawat, tetapi jawaban tidak sesuai. Orientasi klien terhadap waktu (-), tempat (+), dan orang (+). Klien makan, mandi dan berpakaian dengan bantuan. Klien sering terjaga di malam hari, menangis dan butuh intervensi untuk tertidur kembali. Klien membutuhkan intervensi oleh beberapa perawat saat dilakukan pengobatan. Untuk makan, mandi dan berganti pakaian butuh pengarahan dan rentang waktu lebih lama dari yang diharapkan.
Pertanyaan :
1. Dari analisa kasus diatas, hitung skor dan tentukan kelompok kategori klien.
2. Berdasarkan tahap penanganan klien, tentukan tujuan perawatan, fokus pengkajian, prinsip intervensi keperawatan dan hasil yang diharapkan.
3. Formulasikan diagnosa keperawatan dari kasus tersebut.
4. Susun rencana keperawatan meliputi intervensi tindakan dan outcome yang ingin dicapai.







Jawaban :
1. Tabel Penentuan kategori pasien jiwa
Variable

Skor
Mencederai diri/orang lain

Tidak ada (0)
Komunikasi

Ada respon tidak sesuai(26)
Interaksi sosial

Bersedia berinteraksi dengan hanya satu orang(10)

Makan
Dengan bantuan(7)

Mandi
Dengan bantuan(7)
ADL
Berpakaian
Dengan bantuan (7)

Tidur
Tidak dapat tidur nyenyak dan perlu intervensi(7)
Pengobatan oral/injeksi

Bersedia dengan intervensi lebih dari satu tenaga kesehatan (7)
Aktivitas terjadwal
Makan
Aktivitas terjadwal dengan bantuan(7)

Mandi
Aktivitas terjadwal dengan bantuan(7)

Berpakaian
Aktivitas terjadwal dengan bantuan(7)

Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa klien termasuk dalam kategori 3 dengan skor 92 yaitu termasuk klien akut.

2. Tahap penanganan klien dengan katagori pasien 3 yaitu akut.
-  Fokus pengkajian : Gejala dan respon koping maladaptif
- Tujuan perawatan : Remisi (meredakan penyakit / gejala pasien)
- Prinsip intervensi keperawatan / penatalaksanaan : Pengobatan modeling pendidikan kesehatan atau perencanaan penanganan bersama dengan klien dan memberikan contoh dan pengajaran mengenai respon.
- Evaluasi (hasil yang diharapkan) : Gejala hilang

3. Diagnosa yang muncul :
a. Defisit perawatan diri, mandi, makan dan berpakaian, berhubungan dengan kurangnya motivasi ditandai dengan :
Data Objektif :
-          klien mandi, makan dan berpakaian dengan bantuan.
-          untuk makan, mandi dan berganti pakaian klien butuh pengarahan.
b. Harga diri rendah situsional berhubungan dengan gangguan gambaran diri ditandai dengan :
Data Subjektif :
-          klien mengatakan tidak mau sekolah.
-          klien mengurung diri di kamar.
-          klien mengatakan menolak bertemu dengan teman – temannya.
-          klien mengatakan dirinya tidak berguna lagi.
4.  a. Diagnosa 1 :
Intervensi (Rencana keperawatan)
-          Perawatan diri (makan) : Membantu pasien untuk makan
-          Perawatan diri (berpakaian) : Membantu pasien untuk memakai baju dan berdandan 
-          Perawatan diri (mandi) : Membantu pasien untuk malakukan kebersihan pribadi.
Outcome (tujuan  keperawatan):
-  Perawatan diri (makan) : Mampu untuk menyiapkan dan mencerna makanan
-          Perawatan diri (berpakaian) : Mampu untuk berpakaian
-          Perawatan diri (mandi) : Mampu untuk membersihkan tubuh.
b.diagnosa 2 :
 Intervensi (Rencana keperawatan) :
- Peningkatan harga diri  : Bantu pasien untuk meningkatkan penilaian dirinya terhadap penghargaan dirinya.
Outcome (tujuan  keperawatan):
- Menunjukan harga diri dengan indikator :
1. Komunikasi terbuka
2. Pemenuhan peran yang signifikan
3. Penjelasan tentang keberhasilan dalam pekerjaan, sekolah dan keluarga sosial.
- Menunjukan pembuatan keputusan dengan indikator
1. Menimbang dan memilih setiap alternatif
























BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
               Dari hasil pembahasaan di atas kami dapat menyimpulkan bahwa pada kategori pasien akut terdapat 2 dfiagnosa yang muncul yaitu defisit perawatan diri dan harga diri rendah.

3.2 SARAN
               Kami menyarankan kepada pembaca agar tetap menjaga kesehatan baik fisik maupun psikologis.




















BAB IV
DAFTAR PUSTAKA


Akemat, S.Kp., M.Kep. 2005. Keperawatan Jiwa Terapi Aktifitas Kelompok. Jakarta : EGC
Yosep, Iyus, S.Kp., M.Si. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung : Refika Aditama
Wiscarz Stuard, Gail. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. Jakarta : EGC
Videbeck, Sheila L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC







Share this on your favourite network

0 komentar:

Posting Komentar

null
Like us on Facebook
Follow us on Twitter
Recommend us on Google Plus
Subscribe me on RSS