GANGGUAN PERSONALITAS
OVERVIEW
I.
Konsep
umum
A.
Gambaran
umum
B.
Gejala
umum
C.
Tipe
gangguan kepribadian / personalitas
D.
Penjelasan
teoretik gangguan personaltias
II.
Tritment
A.
Psikoterapi berorietansi pada insight / tilikan
B.
Modifikasi
perilaku
C.
Terapi
keluarga
III.
Asuhan
keperawatan esensial
A.
Pengkajian
perawatan
B.
Diagnosis
perawatan
C.
Perencanaan
D.
Implementasi
keperawatan
E.
Evaluasi
perawatan
NURSING HIGHLIGHTS
1.
Memberi
asuhan keperawatan efektif pada klien
dengan gangguan personalitas seringkali problematik, karena sukarnya membina
hubungan terapetik saling percaya .
2.
Klien
dengan gangguan personalitas bisa membakar rasa marah, frustrasi dan betrayal /
ketidak-jujuran pada ners / pengasuh; ners yang merawat klien ini harus
mengenali dan menghadapi emosi negatif ini
3.
Penting
bagi staf ners untuk bekerja sebagai tim ketika merawat klien dengan gangguan
kepribadian untuk menghindari usaha
klien untuk memanipulasi
GLOSSARY
Conduct disorder / gangguan
berlaku / bertindak - pola perilaku yang persistent / permanen / bertahan yang mengancam aturan
masyarakat atau norma sesuai usia dan
hak dasar orang lain.
Countertransference -
respons emosional baik disadari maupun tidak disadari oleh ners terhadap
perilaku klien, respons bisa positif atau negatif
Ideas of reference -
ide salah bahwa diluar kejadian ada
makna personal penting
Identity disturbance - gambaran diri atau perasaan diri yang distorsi atau tidak
stabil
Personaality trait - pola
perilaku persistent yang tidak signifikan menghambat fungsi.
PENGUATAN OUTLINE
I.
Konsep Umum
A.
Gambaran Umum
1.
Personality
disorders (PDs) terutama melibatkan masalah dengan hubungan interpersonal
2.
PDs
umumnya kronik, pervasive / menetap (mempengaruhi semua area kehidupan klien), maladaptif
(misal gangguan ini menyebabkan kesukaran signifikan dalamhidup, bekerja dan kehidupan
keluarga)
3.
PDs
melibatkan berlebih-lebihannya pola atau kualitas personalitas normal
4.
PDs
bisa muncul bersamaan dengan masalah psikiatrik berat lainnya
5.
PDs
mungkin sukar untuk didiagnosis dan diobati
B.
Gejala Umum
1.
Curiga
atau tidak percaya
2.
Berpikiran
kaku
3.
Distorsi
realitas
4.
Projeksi
5.
Afek
terbatas atau berlebihan
6.
Isolasi
7.
Hubungan
interpersonal tidak stabil
8.
Terbatas
atau berlebihannya perkembangan moral
9.
Self
care defisit
10.
Gejala
somatik
11.
Berpikir
delusional / waham
12.
Jati
diri buruk atau berlebihannya rasa
pentingnya diri
13.
Potensial
untuk menyakit diri sendiri atau orang lain
C.
Tipe Gangguan Kepribadian / Personalitas
1.
Gangguan kelompok A
a) Gangguan personalitas paranoid: ketidakpercayaan pada orang lain yang
menetap yang dimulai pada dewasa muda,
diindikasikan oleh sedikitnya 4 kondisi
berikut:
(1) Curiga tanpa sebab, bahwa orang-orang mengeksploitasi atau tidak bisa dipercaya
(2) Sibuk dengan keraguan yang tidak masuk
akal tentang kesetiaan atau kejujuran teman atau kolega
(3) Menemukan pelecehan tersembunyi atau makna
ancaman pada komentar atau kejadian
biasa
(4) Selalu
mengeluh
(5) Merasa diserang (tidak terlihat oleh orang
lain) karakter atau reputasinya diikuti
oleh cepatnya reaksi marah dan menyerang
kembali
(6) Sering curiga tanpa alasan bahwa
pasangannya atau partner seksualnya tidak jujur
b) Gangguan personalitas schizoid: pola permanen menjauhkan diri dari hubungan sosial dan juga terbatasnya
ekspresi rentang emosi pada hubungan interpersonal, dimulai pada
dewasa muda diindikasikan oleh sedikitnya
4 gejala berikut:
(1) Hilangnya keinginan atau ketidakmampuan menikmati hubunganakrab
termasuk dalam keluarganya sendiri
(2) Hampir selalu memilih ekslusif untuk aktifitas soliter
(3) Sedikit bila ada, perhatian untuk mengalami
pengalaman seksual dengan orang lain
(4) Mendapat kebahagian dari beberapa, bila ada, aktifitas
(5) Tidak adanya (kurangnya) teman akrab
(6) Tidak responsif terhadap pujian atau kritikan
(7) Emosi dingin dan afek datar
c) Gangguan personalitas schizotypal: pola menetap defisitnya hubungan sosial
dan interpersonal (ketidak-nyamanan mendadak
dengan atau berkurangnya kapasitas untuk hubungan akrab, distorsi kognitif atau persepsi dan perilaku eksentrik /aneh ) dimulai pada dewasa muda
diindisikasikan oleh sedikitnya 5 gejala
berikut:
(1)
Ideas of reference (tidak
termasuk orientasi waham / delusions
reference
(2) Keyakinan aneh atau berpikir magis yang mempengaruhi perilaku
(3) Pengalaman persepsi yang tidak biasa (
ilusi tubuh)
(4) Berpikir dan bicara aneh (misalnya tidak jelas, tidak bisa dipercaya, bermetapora,
over-elaborasi, stereotipik / berulang-ulang )
(5) Berpikiran curiga atau paranoid
(6) Afek tidak sesuai atau terbatas
(7) Perilaku dan penampilan aneh atau eksentrik
(8) Kurangnya teman akrab / dekat
(9) Ansietas sosial berlebihan yang tidak
berkurang dengan familiaritas dan biasanya
menyertakan pikiran paranoid
2.
Gangguan kelompok B
a) Gangguan kepribadian antisosial
(1) Bukti adanya conduct disorder sebeum usia
15 tahun pada klien yang sedikitnya berusia 18 tahun
(2) Pola menetap tidak menghargai /mengabaikan dan melanggar hak orang lain semenjak usia 15
tahun diindikasikan oleh sedikitnya 3
dari kondisi berikut:
(a) Gagal mematuhi norma sosial perilaku legal
(b) Iritabilitas dan agresifitas
(c) Tidak bertanggung jawab dalam riwayat
pekerjaan dan komitmen finasial
(d) Impulsif dan gagal merencanakan masa depan
(e) Deceitfulness / tidak jujur / tidak bisa
dipercaya
(f) Mengabaikan keselamatan diri dan orang lain
(g) Kurangnya perasaan bersalah / rasa berdosa
b) Gangguan
kepribadian borderline: pola menetap ketidakstabilan dalam
hubungan interpersonal , imej diri, afek
dan pengendalian impulsif, dimulai ketika dewasa muda diindikasikan oleh
sedikitnya 5 gejala berikut :
(1) Usaha frantic / gila-gilaan untuk
menghindari pengabaian nyata atau
dicurigai ( tidak termasuk usaha suicide
dan tindakan mutilasi diri)
(2) Hubungan personal yang tidak stabil dan
kuat
(3) Gangguan identitas menetap
(4) Ceroboh, perilaku impulsif sedikitnya pada
2 area berikut: berbelanja, seks, penyalahgunaan zat, ngutil, mengemudi, makan berlebihan
(5) Perilaku suicide berulang atau gestur atau ancaman tindakan mutilasi diri
(6) Reaktifitas alam perasaan (mood) terlihat
jelas, biasanya untuk waktu singkat, jarang sekali melebihi beberapa hari
(7) Perasaan hampa atau bosan kronik
(8) Marah hebat yang tidak sepantasnya,
kurangnya kendali marah
(9) Pikiran paranoid sementara, berhubungan dengan stress atau gejala
disosiatif berat
c) Gangguan personalitas histrionik: pola menetap emosioanl berlebihan dan
perilaku cari perhatian, dimulai pada dewasa muda, diindikasikan oleh
sedikitnya 5 gejala berikut:
(1) Merasa tidak nyaman bila tidak menjadi pusat perhatian
(2) Perilaku atau penampilan merangsang seksual yang tidak sepantasnya
(3) Emosi labil
(4) Kepedulian berlebihan terhadap penampilan
fisik, menggunakannya untuk menarik perhatian
(5) Gaya bicara yang berlebihan sukar dimengerti dan tidak ada kejelasannya
(6) Dramatisasi diri, teatrikal dan dan ekspresi emosi berlebihan
(7) Suggestibilitas
(8) Keyakinan salah bahwa hubungannya dengan
seseorang lebih intikm / akrab dari kenyataan
d) Gangguan kepribadian narsissitik: pola menetap angkuh / sombong, butuh
dihargai / pengakuan, kurangnya empati, dimulai
pada usia dewasa muda, diindikasikan oleh sedikitnya 5 gejala berikut:
(1) Kuatnya rasa pentingnya diri
(2) Sibuk dengan pikiran sukses, kecantikan,
kepintaran, kekuatan atau cinta yang tidak terbatas
(3) Yakin bahwa dirinya hebat /superior dan hanya
mau berhubungan dengan orang atau institusi yang lebih hebat
(4) Butuh akan penghargaaan dan perhatian yang berlebihan
(5) Kuatnya perasaan butuh diperlakukan
berbeda
(6) Eksploitasi orang lain
(7) Kurangnya empati
(8) Iri /cemburu pada orang lain atau yakin
bahwa orang lain iri padanya
(9) Perilaku dan sikap angkuh
3.
Gangguan Kelompok C
a) Gangguan kepribadian menghindar; pola menetap canggung bersosial (pemalu),
perasaan ada yang kurang, hipersensitif terhadap kritik, dimulai pada usia
dewasa diindikasikan oleh sedikitnya 4
gejala berikut:
(1) Menghindari aktifitas kerja yang
melibatkan kontak interpersonal signifikan
(2) Tidak mau risiko dilibatkan dalam hubungan
tidak pasti kelanjutannya akan
disukai
(3) Terperangkap dalam hubungan akrab
(4) Sibuk dengan ketakutan akan ditolak atau
dikritik dalam situasi sosial
(5) Canggung dalam hubungan baru
(6) Yakin bahwa dirinya tidak mampu sosialisasi, secara personal tidak
menarik atau rendah diri terhadap orang lain
(7) Tidak mau untuk resiko personal atau terlibat dalam kegiatan baru
b) Gangguan kepribadian dependent: kebutuhan permanen dan berlebihan untuk diperhatikan dan dirawat, mengarah
pada perilaku patuh dan melekat dan takut akan perpisahan, mulai
pada dewasa muda diindikasikan oleh
sedikitnya 5 gejala berikut:
(1) Ketidakmampuan membuat keputusan sehari-hari
tanpa petunjuk yang banyak / berlebihan dari orang lain
(2) Perlu orang lain untuk mengambil alih tanggung jawab dalam kehidupannya
(3) Enggan tidak sepakat dengan orang lain karena
takut ditolak
(4) Sukar menginisiasi projek dan melakuan
sesuatu sendiri
(5) Usaha luar biasa untuk mendapat dukungan
emosional dari orang lain (misalnya sukarela melakukan hal yang tidak
menyenangkan)
(6) Merasa tidak nyaman atau tidak berdaya
bila sendiri
(7) Berusaha menemukan hubungan ketergantungan yang baru bila sebuah
hubungan akrab berakhir
(8) Sibuk dengan takut akan ditinggal sendiri untuk
memelihara diri sendiri
c) Gangguan kepribadian obsesif kompulsif: pola permanen sibuk akan keteraturan,
perfeksionis dan kontrol mental dan
interpersonal dengan mengorbankan fleksibilitas /kelenturan, keterbukaan dan
efisiensi, mulai pada dewasa muda diindikasikan oleh sedikitnya 4 dari gejala berikut:
(1) sibuk dengan detil, aturan, daftar,
organisasi, atau jadual, menyebabkan ketidakmampuan untuk berfokus pada tujuan
utama aktifitas
(2) Perfeksionios yang menginterfer
penyelesaian tugas.
(3) Komitment / kesetiaan berlebihan terhadap kerja dan produktifitas
dengan mengorbankan aktifitas kesenangan
dan persahabatan
(4) Tilik berlebihan, scrupulousness/sangat
disiplin dan tidak lentur tentang moral,
etik dan nilai
(5) Ketidakmampuan membuang benda yang tidak
berguna
(6) Enggan mendelegasikan tugas kecuali pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan
yang dikerjakannya
(7) Miserliness/ pelit dengan uang
(8) Kaku dan keras kepala
d) Gangguan Kepribadian Agresif Pasif
(1) Didaftar terpisah sebagai gangguan pada
kelompok C dalam DSM-III-R; dalam
DSM-IV, didaftar sebagai gangguan kepribadian nonspesifik yang punya
perilaku lebih dari 1 gangguan kepribadian
tetapi tidak ada kriteria utuh utuk satupun gangguan kepribadian
(2) Gejala umum periaku agresif pasif mempengaruhi
interaksi sosial dan pekerjaan
(a) Procrastination
(b) Gagal melakukan pekerjaan atau melakukan kerja yang buruk bila pekerjaan itu tidak disukainya / tidak
ingin dikerjakannaya
(c) Sakit hati bila dinasihati tentang cara
memperbaiki kinerja
(d) Gagal membagi tugas dengan adil
(e) Sangat sinis dan kritis berlebihan akan orang yang punya otoritas
(f) Mengklaim bahwa tuntutan yang diberikan
padanya tidak reasonable dan iritabilitas dan argumentatif bila diminta
melakukan tugas
D.
Penjelasan Teoretik Gangguan Personalitas
1.
Pengaruh
biologik
2.
Pengaruh
sosial dan lingkungan
3.
Pengaruh
keluarga
4.
Penguatan
respons perilaku
II.
Tritment
A.
Psikoterapi Berorietansi Pada Insight / Tilikan
B.
Modifikasi Perilaku
C.
Terapi Keluarga
III.
Asuhan Keperawatan Esensial
A.
Pengkajian Perawatan
1.
Riwayat
a) Medikal
b) Psikiatrik
c) Keluarga
d) Sosial
e) Masalah terkini
2.
Mengkaji status mental terkini: catatan observasi perilaku, afek dan
interaksi klien
3.
Mengkaji mekanisme koping: mengidentifikasi mekanisme koping konstruktif
dan adestruksi
4.
Mengkaji perubahan proses berpikir
5.
Mengkaji interaksi sosial
6.
Mengevaluasi gejala gangguan kepribadian
B.
Diagnosis Perawatan
1.
Diagnosa Perawatan
Utama NANDA
a) Koping individual tidak efektif
b) Isolasi sosial
2.
Diagnosa Perawatan
tambahan NANDA
a) Buruknya penyesuaian
b) Ansietas
c) Risiko tinggi kekerasan, diarahkan pada diri sendiri atau
diarahkan pada oranglain
d) Koping keluarga tidak efektif
e) Buruknya interaksi sosial
f) Defisitnya asuhan diri
g) Gangguan jati diri
3.
Diagnosa Perawatan
Pilihan Lengkap
a) Koping individual tidak efektif b.d sukarnya mempertahankan hubungan
interpersonal terbukti dengan pernyataan ”Semua teman saya membiarkan saya
jatuh”
b) Isolasi sosial b.d perilaku antisosial
terbukti dengan kurangnya kerabat akrab diidentifikasi pada pengkajian
keperawatan
c) Tidak efektifnya koping keluarga b.d keterpisahan sosial klien terbukti dengan konflik tentang aturan keluarga
C.
Perencanaan / Menset / Menyusun Tujuan
1.
Tujuan Umum
a) Membina
kelompok / aliansi terapetik
b) Mengurangi memburuknya persepsi
c) Membantu dalam pengembangan dan
mempertahankan hubungan sehat, positif
dan penguatan diri dengan orang lain
d) Promosi aktifitas yang sehat dan mengurangi ansietas
e) Mempertahankan integritas biologik
2.
Contoh Tujuan Khusus
a) Klien mencurahkan rasa marah tanpa
kekerasan fisik
b) Klien akan mencurakan keinginan untuk
membina persahabatan baru
D.
Implementasi Keperawatan
1.
Intervensi umum untuk gangguan kepribadian
a) Membentuk kelompok terapetik
(1) Menghargai privasi klien
(2) Membina konsistensi
(a) Menugaskan perawat yang sama bisa membantu
memastikan bahwa pesan yang konsisten diberikan
(b) Menyusun limit yang konsisten bisa mengurangi kemungkinan bahwa klien akan mampu memanipuilasi staf
(3) Memberi penguatan positif dalam cara sesuai kenyataan
(4) Kontrak dengan klien secara jujur
(5) Mengimplementasikan intervensi modifikasi perilaku yang telah
disusun dalam rencana tritment
(6) Promosi komunikasi jelas, konsisten dan terbuka
b) Mengurangi memburuknya persepsi
(1) Bila klien menyampaikan distorsi realitas,
ungkapkan perasaan klien ketika menyatakan
anda tidak berbagi
interpretasinya akan event /kejadian
(2) Refokuskan interaksi klien akan realitas
alih-alih pada persepsi ancaman atau terabaikan
(3) Ungkapkan / beritahukan perilaku yang tidak konsiten
(4) Gunakan kata-kata spesifik dan konkrit
(5) Beri umpan balik dan tilikan akan gambaran personalitas
disfungsional spesifik (misalnya kepasifan, ketergantungan atau obsesif)
c) Membantu mengembangkan hubungan sehat dan
positif dengan orang lain
(1) Kenalkan klien pada situasi kelompok
(2) Mmebantu klien memeriksa bagaimana perilakunya memicu krisis terkini
d) Promosi aktifitas yang sehat dan
mengurangi ansietas
(1) Membantu klien berperan serta dalam
beragam aktifitas dan memulihkan stress
( kegiatan senag-senang atau olah raga
(2) Menggunakan terhnik bermain peran untk
membantu klien menidentifikasi pikiran dan perilaku maldaptif
(3) Menyediakan lingkungan terstruktur (jadual
aktifitas harian)
e) Mempertahankan integritas biologik
(1) Membantu klien menyusun jadual dan tujuan
untuk aktifitas asuhan diri dasar
(2) Memonitor klien yang beresiko berperilaku
merusak diri
(3) Melakukan rujukan yang sesuai ke agensi komunitas
2.
Intervensi spesifik untuk gangguan kepribadian kelompok
A
a) Dengan klien paranoid, tetap tenang dan tidak
mengancam
b) Menyertakan klien dengan gangguan schizoid
dan schizotypal dalam aktifitas kelompok
3.
Intervensi spesifik untuk gangguan kepribadian kelompok
B
a) Menghindari jadi korban
usaha manipulasi klien dengan gangguan kepribadian anti sosial (Lihat
ners alert: Intervening in Manipulative Behavior)
b) Menyususn panduan jelas untuk perilaku
klien dengan gangguan kepribadian borderline
c) Hindari memberi perhatian pada perilaku
profokatif seksual klien dengan gangguan kepribadian histrionik
d) Membantu klien narsissistik untuk
mengakui hak dan kebutuhan orang lain
4.
Intervensi spesifik untuk gangguan kepribadian kelompok
C
a) Membantu klien dengan gangguan kepribadian
menghindar untuk membina jati diri dan membina hubungan
b) Memacu klien dengan gangguan kepribadian
ketergantungan untuk mengenali kekuatan
dan kemampuannya
c) Membantu klien dengan gangguan kepribdian obsesif
kompulsif untuk berperan serta dalam aktifitas yang menyenangkan
d) Memacu klien dengan gangguan kepribadian
agresif pasif untuk mengidentifikasi cara langsung mengekspresikan perasaan
E.
Evaluasi Perawatan
1.
Mengevaluasi
pencapaian tujuan yang sedang berlanjut; tujuan dan rencana asuhan direvisi
bila perlu
2.
Bila
tujuan tidak tercapai, kaji alasan:
a) Apakah tujuan realistik ?
b) Apakah masalah diidentifikasi dengan benar?
c) Cukupkah waktu untuk mencapai tujuan ?
3.
Ingat
selalu bahwa kemajauan kearah tujuan
biasanya lambat bagi klien dengan
gangguan kepribadian berhubungan dengan kroniknya masalah, pertahanan yang
terbina baik, kesukaran membina aliansi terapetik dan seringkali singkatnya
durasi terapi
NURSE ALERT: Mengintervensi perilaku manipulatif
|
Ø Membuat batasan perilaku
Ø Membantu klien mendapatkan self kontrol pada perilaku manipulatif yang tidak bisa
diterima
Ø
Jangan biarkan countertransference menghambat aliansi terapetik
Ø Membuat keputusan dalam tatanan kelompok,
karena kelompok lebih sukar dimanipulasi dibandingkan individual ners
|
Ujian Formatif Semester
Pendek Keperawatan Jiwa
Topik : Gangguan Personality/ Hubungan Sosial
Penguji : Sri Hendarsih
Nama Mhs: NIM:
Petunjuk : Jawab langsung pada lembar soal ini ditempat
yang telah disediakan, dengan memilih satu jawaban yang saudara anggap benar
dari 4 kemungkinan jawaban A,B,C,D
( ) Erika, klien dengan gangguan
kepribadian borderline dirawat di unit psikiatrik setelah
usaha bunuh diri. Selama
pengkajian perawatan, dia mengatakan pada perawat
primernya, ”Saya tidak
pernah bertemu seseorang sepintar anda. Saya harap saya bisa
sepintar anda”. Ners mengenal
dalam pernyataan ini mekanisme
pertahanan primitif:
A.
Depersonalisasi
B.
Splitting
C.
Konversi
D.
Denial
( ) Pagi hari, Erika tidur ketika
ada ada pertemuan kelompok yang sudah terjadwal. Ketika
didekati ners primernya tentang ketidak hadirannya,
Erika mulai menangis & menjerit,
”Kamu membenci saya dan ingin
saya terlibat masalah.”. Respons terbaik
ners adalah:
A.
”Kenapa
anda begitu marah?”
B.
”Semua
klien menghadiri rapat komunitas setiap hari”
C.
”Maaf
bila saya membuat anda kecewa”
D.
”Cobalah
datang besok bila anda bisa”
( ) Ardi masuk ruang rawat ketika dia
menjadi depresi setelah kematian ibunya. Selain
depresi Ardi juga
didiagnosis dengan gangguan kepribadian
schizoid. Diagnosis
perawatan yang sesuai untuk gangguan
kepribadian schizoid adalah:
A.
Isolasi
sosial
B.
Tidak
berdaya
C.
Potensial
kekerasan, pada diri sendiri
D.
Perubahan
proses berpikir
( ) Ketika mengkaji fungsi kognitif klien dengan gangguan kepribadian schizotypal, ners
cenderung menemukan
A.
Berpikir
abstrak
B.
Obsesi
C.
Halusinasi
pendengaran
D.
Berpikir
magis
( ) Diagnosa perawatan untuk ansietas berhubungan dengan situasi
sosial pada klien
gangguan kepribadian schizotypal seringkali diikuti oleh gejala:
A.
Perilaku
agresif
B.
Depresi
C.
Pikiran
paranoid
D.
Jati
diri rendah
( ) Naryo , usia 23 taun dikirim oleh pengadilan ke
pusat kesehatan jiwa komunitas untuk
evaluasi setelah dia memukuli ibunya. Ibunya berkata
pada pengadilan, ” Naryo
memukuli saya karena saya tidak
membolehkan dia meminjam mobil saya. Reaksi
Naryo yang konsistent dengan gangguan
kepribadian antisosial adalah:
A.
Naryo
menangis dan kecewa dengan kejadian ini
B.
Naryo
marah danmenyalahkan ibunya atas kejadian ini
C.
Naryo
diam dan menarik diri
D.
Naryo
mengalami halusinasi dengar
( ) Perilaku antisosial Naryo menunjukkan
masalah berat dengan :
A.
Kebutuhan
ketergantugnan
B.
Membina
tilikan diri
C.
Indetitas
seksual
D.
Terbatasnya
afek
( ) Ners mengidentifikasi diagnosis perawatan
buruknya interaksi sosial bagi klien dengan
diagnosis gangguan kepribadian narsisistik. Perilaku yang ditunjukkan klien adalah:
A.
Angkuh
dan mencoba mengeksploitasi
B.
Manarik
diri secara sosial
C.
Menghindari
interaksi sosial
D.
Eksentrik
dan bicara tidak senonoh
( ) Koping individual tidak efektif pada klien
dengan diagnosis gangguan kepribadian
ketergantungan cenderung dibuktikan oleh:
A.
Takut
terlibat dalam hubungan signifikan
B.
Memilih
aktifitas soliter
C.
Perilaku
suicide berulang
D.
Ketidak
mampuan membuat keputusan tanpa petunjuk
( ) Ketika merencanakan perawatan untuk klien dengan diagnosis gangguan
kepribadian
obsesif kompulsif, ners mengenali bahwa pertahanan klien dirumat dengan
A.
Gejala
somatik
B.
Aturan
dan keteraturan
C.
Perilaku
arogant /angkuh
D.
Perilaku
ketergantungan
( ) Tujuan asuhan keperawatan yang tidak
tepat bagi klien dengan diagnosis
gangguan
kepribadian obsesif kompulsif adalah:
A.
Klien
berperan serta dalam aktifitas yang menyenangkan
B.
Klien
akan sampai di terapi kelompok tepat waktu
C.
Klien
akan bertanggung ajwab untuk pekerjaanya
D.
Klien
akan mengurangi perilaku impulsifnya
( ) Ketika ners mengimplementasikan
perawatan untuk klien yang manipulatif,
prioritasnya adalah:
A.
Konsisten
dan tegas
B.
Menggunakan
penguatan negatif
C.
Tetap
fleksibel
D.
Menghindari
interaksi marah
Share this on your favourite network
0 komentar:
Posting Komentar