SATUAN
ACARA PENYULUHAN
(SAP)
I.
IDENTIFIKASI MASALAH
Setelah
melahirkan, secara naluriah setiap ibu mampu menjalankan tugasnya untuk
menyusui bayi. Menyusui merupakan cara yang
ideal bagi ibu untuk memberikan kasih sayang pada anaknya dan cara
terbaik memenuhi kebutuhan gizi bayi.Dengan menyusui, hubungan batin yang hangat antara ibu dan bayi akan terjalin
dengan erat. Sewaktu menyusu dan berada dalam dekapan ibu, bayi merasakan
sentuhan kulit ibu yang lembut dan hangat serta mendengar detak jantung ibu
yang akan memberikan rasa aman dan
tentram. Kelekatan antara ibu dan bayinya sangat besar pengaruhnya dalam
perkembangan kepribadian si bayi kelak.Afeksi yang tumbuh pada diri anak melalui proses menyusui
akan menjadi dasar perkembangan emosi yang hangat pada diri anakl terhadap dunia
disekelilingnya. Dengan semikian proses menyusui merupakan stimulasi yang
penting untuk perkembangan mental, kecerdasan, dan social emosi anak. Hal ini
sangat penting untuk pertumbuhan psikologis anak yang sehat.
Praktek cara
menyusui yang baik dan benar perlu dipelajari oleh setiap ibu karena menyusui
sendiri bukan suatu hal yang reflektif atau instingtif, melainkan suatu proses.
Proses menyusui yang baik dan benar tidak hanya diberikan pada ibu yang pertama
kali melahirkan tetapi juga pada ibu
yang pernah menyusui anaknya. Ini disebabkan, setiap bayi yang baru lahir
adalah individu yang mempunyai spesifikasi tersendiri. Dengan demikian, ibu
perlu belajar berinteraksi dengan “manusia baru” ini agar dapat sukses dalam
memberikan yang terbaik baginya. Melihat perkembangan yang ada didalam
masyarakat saat ini terkait dengan proses menyusui,masih banyak perilaku, ide,
pikiran yang berada diluar garis keberhasilan menyusui.
Keterbatasan pendidikan,
nilai, kepercayaan, latar belakang budaya, tuntutan jaman, serta dukungan yang
kurang, menjadikan alasan mengapa banyak
diantara mereka yang enggan
menyusui anaknya. Untuk itu, penting
sekali diadakannya program promosi kesehatan yang terkait dengan pentingnya
menyusui dan secara keseluruhan mengenai menyusui.
II.
PENGANTAR
Bidang
studi : Reproduksi
Topik : Menyusui
Sub
topic :
Menyusui pada anak
Sasaran : Ibu – ibu yang
mempunyai anak masih dalam usia laktasi(0-2
tahun) serta keluarga yang terlibat dalam kesehatan pasien
Hari
/tanggal : Kamis, 04
November 2010
Jam : 11.00 -
selesai
Waktu : 20 menit
Tempat : Di Kelurahan
Serangan
III.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
UMUM (TIU)
Mampu mengerti
dan memahami tentang menyusui
IV.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
KHUSUS (TIK)
1. Ibu
percaya diri untuk memberikan ASI kepada anaknya
2. Keluarga
memberikan dukungan kepada ibu untuk memberikan ASI kepada anaknya
3. Menciptakan
ikatan batin yang kuat antara anak dan ibu
4. Kebutuhan
dasar bayi akan terpenuhi dengan maksimal
V.
MATERI
Terlampir
VI.
METODE
Ceramah
Tanya Jawab
VII.
MEDIA
Slide
power point
Leaflet
Materi
SAP
VIII. KEGIATAN
PEMBELAJARAN
No
|
Waktu
|
Kegiatan
pembelajaran
|
Kegiatan peserta
|
|
3 menit
|
Pembukaan
1. Mengucapkan
salam
2. Perkenalan
3. Apersepsi
4. Menjelaskan
seputar tujuan pembelajaran
|
1. Menjawab
salam
2. Mendegarkan
dan memperhatikan
|
|
10 menit
|
Pelaksanaan
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan
sesuai dengan materi yang terlampir
1. ASI
dan menyusui
2. Hal-hal
yang mempengaruhi produksi ASI
3. Manfaat
ASI
4. ASI
eksklusif
5. Resiko
PASI dini
6. Cara
menyusui
7. Posisi
menyusui
8. Tehnik
menyusui
9. Tips
menyusui
10. Diet
pada ibu menyusui
11. Masalah
selama menyusui
12. Penyapihan
|
Menyimak
dan memahami isi dari promosi kesehatan
|
|
5 menit
|
Evaluasi
Memberikan
kesempatan kepada audiens untuk bertanya
Mengajukan
pertanyaan seputar materi promosi kesehatan :
1. ASI
dan menyusui
2. Hal-hal
yang mempengaruhi produksi ASI
3. Manfaat
ASI
4. ASI
eksklusif
5. Resiko
PASI dini
6. Cara
menyusui
7. Posisi
menyusui
8. Tehnik
menyusui
9. Tips
menyusui
10. Diet
pada ibu menyusui
11. Masalah
selama menyusui
12. Penyapihan
|
Bertanya
Menjawab pertanyaan
|
|
2 menit
|
Penutup
Mengucapkan
terima kasih dan salam
|
Menjawab salam
|
IX.
PENGESAHAN
Yogyakarta,04 November 2010
Sasaran Pemberi materi
Ibu
– ibu dan keluarga Endah Tri Wulandari
Mengetahui
Dosen
pembimbing
Drs.
Sugianto, A.Md. Kep. M. Kes.
X.
EVALUASI
1. Minta
audiens untuk kembali memperagakan bagaimana cara menyusui yang baik dan benar
2. Meminta
audiens untuk menjawab pertanyaan yang di ajukan pemberi materi : kenapa ASI
itu penting, kapan ASI disebut eksklusif, alasan orang enggan untuk memberikan
ASI, macam – macam masalah yang mungkin muncul selama menyusui.
XI.
LAMPIRAN MATERI
MENYUSUI
1. ASI
dan Menyusui
ASI adalah suatu
emulsi lemak dalam protein, laktosa, garam organic, yang keseluruhannya
dihasilkan oleh kedua payudara ibu, sebagai makanan utama pada bayi. ASI dalam
istilah kesehatan dimulai dari proses laktasi (menyusui). Laktasi adalah proses
menyusui mulai dari ASI dihasilkan sampai proses bayi menghisap dan menelan.
Proses menyusui
mempunyai 2 tujuan yaitu meningkatkan pemberian ASI eksklusif dan meneruskan
pemberian ASI sampai anak usia 2 tahun secara baik dan benar serta anak
mendapatkan kekebalan tubuh secara alami.
Komposisi ASI
Komposisi ASI
dibedakan menjadi 3 macam berdasarkan waktu pemberiannya :
1. Kolostrom
Kolostrom adalah
ASI yang diberikan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir.
Kolostrom merupakan cairan yang agak kental dan kekuning – kuningan, lebih
kuning dibandingkan dengan ASI yang sudah matang, bentuknya agak kasar karena
mengandung lemak dan sel – sel epitel (bagian terkecil dari tubuh yang berasal
dari payudara), kasiat dari kolostrom adalah sebagai berikut :
a. Sebagai
pembersih selaput (lapisan) usus bayi baru lahir (BBL) sehingga saluran
pencernaan siap untuk menerima makanan
b. Mengandung
kandungan protein (Gama globulin) yang tinggi sehingga dapat memberikan
perlindungan tubbuh terhadap infeksi
c. Mengandung
zat antibody atau pertahanan tubuh sehingga mampu melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi untuk jangka waktu s/d 6 bulan.
d.
Kolostrum
mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai
penyakit infeksi terutama diare.
e.
Jumlah
kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada
hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.
f.
Kolostrum
mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak
rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama
kelahiran.
g.
Membantu
mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.
2. ASI
transisi
ASI yang diberikan
mulai hari keempat samapi hari kesepuluh.Terdiri dari energi, laktosa,
lemak,protein, mineral.
3. ASI
mature
ASI yang
dihasilkan mulai hari kesepuluh dan seterusnya. Terdiri dari energi, laktosa,
lema, protein, mineral, dan berbagai macam immunoglobulin.
2. Hal
– hal yang mempengaruhi produksi ASI
1. Makanan
Produksi ASI
sangat dipengaruhi oleh makanan yang
dimakan ibu, apabila makanan ibu secara teratur dan cukup mengandung
gizi yang diperlukan akan mempengaruhi produksi ASI, karena kelenjar pembuatan
ASI tidak dapat bekerja dengan sempurna tanpa makanan yang cukup. Untuk
membentuk ASI yang baik, makanan ibu
harus memenuhi jumlah kalori, protein, lemak dan vitamin serta mineral
yang cukup, selain itu ibu dianjurkan lebih banyak minum kurang lebih 8 – 12
gelas/ hari.
Bahan makanan
yang dibatasi pada ibu menyusui :
a. Yang
merangsang : cabe, merica, jahe, kopi, alcohol.
b. Yang
membuat kembung : ubi, singkong, kool, sawi, dan daun bawang.
c. Bahan
makanan yang banyak mengandung gula dan lemak
2. Ketengan
jiwa dan pikiran
Produksi ASI
sangat dipengaruhi oleh factor kejiwaan, ibu yang sedang dalam keadaan
tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagia gangguan emosional akan
mneutunkan produksi ASI, untuk memproduksi ASI yang baik, kondisi kejiwaan dan
pikiran ibu harus dalam kondisi tenang.
3. Penggunaan
alat kontrasepsi
Pada ibu
yang menyusui bayinya, penggunaan alat
kontrasepsi hendaknya diperhatikan karena pemakaian alat kontrasepsi yang
tidak tepat dapat mengganggu produksi
ASI
4. Perawatan
payudara
Dengan
merangsang payudara akan mempengaruhi hipofisis untuk memperbanyak produksi
hormone prolaktin dan oksitosin, sehingga produksi ASI akan lebih banyak dan
pengaliran ASI akan lebih baik.
5. Anatomi
payudara
Bila jumlah
lobus dalam buah dada berkurang, lobuluspun berkurang. Dengan demikian produksi
ASI juga berkurang karena sel-sel acini yang
menyerap makanan dari pembuluh darah akan berkurang sehingga produksi
ASI menjadi tidak maksimal.
6. Fisiologi
Terbentuknya ASI
dipengaruhi oleh hormone terutama prolaktin, hormone ini merupakan hormone laktogenik yang menentukan
dalam hal pengadaan dan mempertajankan sekresi ASI.
7. Istirahat
Bila kurang
istirahat maka akan mengalami kelemahan dalam menjalankan fungsinya dengan
demikian pembentukan dan pengeluaran ASI akan terganggu.
8. Faktor
isapan bayi
Bila ibu menyusui anak segera jarang dan berlangsung
sebentar maka isapan anak akan berkurang dengan demikian pengeluaran ASI akan
berkurang pula.
9. Faktor
obat – obatan
Diperkirakan
obat – obatan yang mengandung hormone akan mempengaruhi hormone oksitosin dan
prolaktin. Dengan demikian produksi dan pengeluaran ASI akan terganggu.
3. Manfaat
ASI
1.
Bagi bayi
a. Dapat
membantu memulai kehidupannya dengan baik
Bayi yang
mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir,
pertumbuhan setelah period perinatal, dan mengurangi kemungkinan obesitas.
Frekuensi
menyusui yang sering (tidak dibatasi)
dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga
penurunan berat badan bayi hanya sedikit.
b. Mengandung
antibody
Apabila ibu
mendapat infeksi maka tubuh ibu akan
membuat antibody dan akan disalurkan dengan bantuan jaringan limposit.
Antibody tersebut akan berada dipayudara dan ditransfer ketubuh bayi melewati
ASI, sehingga penting sekali pemberian ASI pada bayi karena akan membuat bayi
kebal terhadap infeksi.
c. ASI
mengandung komposisi yang tepat
Yaitu mengandung
makanan yang baik bagi bayi, yang terdiri dari zat gizi dalam proporsi yang
seimbang dan cukup secara kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan pertama.
d. Mengurangi
kejadian karies gigi
Insiden karies
gigi (karang gigi) pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi
dibandingkan yang mendapatkan ASI, karena kebiasaan menyusui dengan botol dan
dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih lama kontal dengan
susu formula dan menyebabkan asam yang terbentuk akan merusak gigi.
e. Memberikan
rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi
Hubungan fisik
antara ibu dan bayi untuk perkembangan bayi, kontak kulit ibu dan bayi akan
mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun social yang lebih baik.
f. Terhindar
dari alergi
Pada bayi baru
lahir, sisten Ig E belum sempurna. Pemberian susu formula akan merangsang
aktivitas system ini dan dapat menimbulkan alergi. ASI tidak menimbulkan efek
ini. Pemberian protein asing yang ditunda sampai umur 6 bulan akan mengurangi
kemungkinan alergi.
g. ASI
meningkatkan kecerdasan bayi
Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 untuk pematangan sel otak pada sehingga jaringan otak bayi yang mendapat ASI eksklusif akan tumbuh optimal dan terbebas dari rangsangan kejang sehingga menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan sel-sel saraf otak.
Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 untuk pematangan sel otak pada sehingga jaringan otak bayi yang mendapat ASI eksklusif akan tumbuh optimal dan terbebas dari rangsangan kejang sehingga menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan sel-sel saraf otak.
h. Membantu
perkembangan rahang dan membantu merangsang pertumbuhan gigi kerana gerakan
menghidap mulut bayi pada payudara
Salah satu
penyebab mal oklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong kedepan akibat
menyusu dengan botol dan dot.
2.
Bagi ibu
a. Aspek
kontrasepsi
Hisapan mulut
bayi pada putting susu merangsang ujung saraf sensorik sehingga post anterior
hipofisis akan mengeluarkan prolaktin. Prolaktin akan masuk kedalam aliran
darah dan menuju ke inndung telur, menekan produksi estrogen akibatnya tidak
ada ovulasi.
Salah satu
metode kontrasespi yang terkait dengan aspek ini adalah MAL (Metode Aminore
Laktasi). Dengan kita memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan secara teratur
maka akan mencegah adanya ovulasi dan pada akhirnya akan mencegah adanya
kehamilan.
b. Aspek kesehatan ibu
Isapan pada
puting ibu akan merangsang hipofisis posterior untuk memproduksi oksitosin.
Hormone ini penting untuk mencegah adanya perdarahan pasca melahirkan dan
menbantu perbaikan uterus untuk kembali kekondisi sebelum hamil. Penundaan kehamilan
dan pencegahan terhadap perdarahan pasca persalinan mampu untuk mengurangi
kejadian adanya anemia defisiensi besi.
Selain itu
kejadian kanker payudara pada ibu yang menyusui lebih rendah dibandingkan yang
tidak menyusui. Mencegah kanker hanya dapat diperoleh ibu yang menyusui
anakanya secara eksklusif.
c. Aspek
penurunan berat badan
Pada saat ibu
hamil, badan bertambah berat badan, selain karena ada janin,juga karena ada
timbunan lemak dalam tubuh. Dengan menyusui tubuh akan menghasilkan ASI lebih
banyak lagi sehingga timbunan lemak yang
berfungsi sebagai cadangan makanan akan terpakai, logikanya jika
timbunan lemak akan menyusut, berat badan ibu akan cepat kembali keposisi
seperti semula seperti sebelum kehamilan.
d. Aspek
psikologi
Ibu akan merasa
bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
e. Mengurangi
biaya karena ASI tidak perlu membeli, sedangkan jika menggunakan susu formula,
maka akan menguras biaya.
4. ASI
eksklusif
ASI eksklusif
adalah bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain
seperti susu formula, jeruk, madu, air the, dan air putih, serta tambahan
makanan lainnya seperti pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim,
setelah 6 bulan baru dapat diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). ASI dapat
diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.Bagi ibu yang bekerja,
menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu bekerja harus tetap memberikan ASI kepada
bayinya karena banyak keuntungannya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan
yaitu :
1.
Jika memungkinkan bayi
dibawa ketempat bekerja, namun hal ini sulit untuk dilakuka jika di tempat
bekerja atau disekitar tempat kerja tidak ada penitipan bayi atau pojok
laktasi.
2.
Bila tempat kerja dekat
dengan rumah, ibu dapat pulang untuk menyusui bayinya pada waktu istirahat atau
minta bantuan seseorang untuk membawa bayinya ketempat kerja.
3.
Ibu juga dapat memerah
ASI segera setelah bayi lahir. Sebelum pergi bekerja, ASI dikeluarkan dan
dititipkan pada pengasuh bayi untuk diberikan kepada bayi. Sediakan suasana
yang tenang agar ibu dapat secara santai memerah ASInya. ASI diperah dan
ditempatkan pada gelas yang bersih.
Berikut adalah
cara untuk memerah susu dengan menggunakan tangan
a. Sediakan
cangkir atau gelas yang bersih untuk menampung ASI
b. Cuci
tangan dengan bersih
c. Condongkan
badan kedepan dan sangga payudara dengan tangan
d. Letakkan
ibu jari pada batas atas areola mamae dan letakkan jari telunjuk pada batas
areola mamae bagian bawah sehingga berhadapan
e. Tekan
kedua jari kedalam kearah dinding dada tanpa menggeser letak kedua jari
tersebut
f. Pijat
daerah diantara kedua jari kearah depan sehingga akan memeras dan mengeluarkan
ASI darei sinus payudara
g. Ulangi
gerakan tersebut, pijat dan lepas beberapa kali
h. Setelah
pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi dengan cara
diputar pada sisi lain dari batas areola dengan kedua jari selalu berhadapan
i.
Lakukan berulang-ulang
sehingga ASI akan terperah dari semua bagian payudara
j.
Jangan memijat atau menarik
putting susu, karena ini tidak akan mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa
sakit
k. Simpan
ASI dalam ruangan dengan suhu 27-32°
celcius dapat bertahan selama 12 jam,suhu 19-25°celcius dapat bertahan selama 4-8
jam,dan bila disimpan dalam lemari es dapat bertahan selama 1-2 hari. Dalam
lemari es freezer 1 pintu dapat bertahan selama 2 bulan,sedangkan dalam freezer
2 pintu, ASI dapat bertahan selama 3-4 bulan
5. Resiko
makanan tambahan terlalu dini
Setelah lahir,
bayi normal mempunyai kemampuan menghisap dan menelan ASI. Untuk menunjang
keberhasilan pemberian ASI, menyusui sedini mungkin harus diberikan, yaitu 30
menit setelah melahirkan.ASI hendaknya diberikan secara eksklusif selama 6
bulan pertama dan dalam berlanjut selama 2 tahun pertama dengan diberikan
makanan tambahan. Memuasakan bayi setelah lahir dengan memberikannya air
matang, madu, membuang kolostrom, tidak dibenarkan, hal ini karena organ
pencernaan bayi belum sempurna.
Ada beberapa
kerugain yang muncul jika makanan tambahan diberikan terlalu dini :
1.
Resiko jangka pendek
Pemberian makana
selain ASI yang terlalu dini, akan mengurangi keinginan bayi untuk menyusu
sehinggan frekuensi dan kekuatan bayi menyusu berkurang, akibatnya produksi ASI
berkurang dan tentunya nilai gizi dalam makanan jauh lebih rendah dibandingkan
yang dikandung ASI, sehingga merugikan baggi bayi. Pemberian sayuran dan sereal
akan menghambat penyerapan zat besi dalam ASI dan dapat meningkatkan diare.
2.
Resiko jangka panjang
Dampak jangka
panjangnya akan menyebabkan kebiasaan makan menjadi kurang baik dan menyebabkan
gangguan kesehatan seperti obesitas, hipertensi, arterosklerosis, dan alergi
makanan.
6.
Cara menyusui
Lama
dan frekuensi pemberian ASI sebaiknya tidak dijadwalkan karena bayi akan
menentukan kebutuhannya sendiri. Ibu harus menyusui bayi jika menangis tetapi
bukan hanya karena BAK dan BAB,dan saat ibu merasa sudah waktunya untuk
menyusui anaknya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5- 7
menit dan ASI dalam lambung akan kosong 2 jam kemudian.untuk menjaga
keseimbangan besarnya payudara selama menyusui maka harus menggunakan kedua
payudara setiap kali menyusui dan diusahakan keduanya kosong agar produksi ASI
lebih lancer. Setiap kali menyusui
dimulai dengan payudara yang terkhir kali disusukan.
Bagaimana
cara menyusui yang baik dan benar :
a.
Usahakan posisi ibu dan
bayi cukup nyaman saat menyusui,baik duduk yang
ditopang dengan bantal atau berbaring
b.
Peluk dan letakkan
kepala bayi pada siku tangan ibu sehingga meopang bokong bayi, seperti tahap
berikut
W Letakkan
bayi menghadap ke ibu sehingga telinga dan lengannya berada dalam satu garis
lurus. Selanjutnya lekatkan menghadap payudara sehingga dagu bayi mneyentuh
payudara
W Sangga
bawah atau dasar payudara dengan jari – jari, jangan terlalu dekat pada putting
, melainkan diluar areola.
W Bayi
akan meraih payudara jika lapar, rangsang mulut bayi pada bagian areola
sehingga timbul reflek bayi untuk mencari putting. Mulut akan terbuka lebar dan
bibir bawah akan menjulur. Selanjutnya segera lekatkan sehingga lidah mencekap
putting dan areola payudara
W Pipi
bayi akan kelihatan bulat karean sebagian besar areola berada didalam mulut
bayi, sedangkan areola yang tersisa terlihat diatas mulut bayi
W Terlihat
isapan bayi yang lembut dan dalam disertai gerakan menelan yang teratur
W Bayi
akan tetap menyusu jika dalam keadaan aman dan nyaman
W Jika
ASI yang keluar tampak menetes, susukan bayi selama 10 -15 menit atau sesuai
kebutuhan sehingga payudara terasa kosong.Selanjutnya dimulai pada payudara
yang lain selama 15- 20 menit karena
biasanya isapan kurang kuat jika bayi sudah merasa kenyang.
Reflek rooting adalah upaya yang dilakukan
dengan menyentuh halus disudut mulut bayi, sehingga bayi akan membuka mulutnya
dengan lebar, sehingga seluruh putting dan sebagian besar areola akan
dimasukkan kedalam mulut bayi. Adalah awal kali untuk menstimulasi agar mulut
bayi dapat membuka lebar.
7.
Posisi menyusui
Ada
berbagai macam posisi menyusui, yang biasa dilakukan adalah dengan duduk atau
berdiri atau berbaring. Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi
tertentu yaitu menyusui bayi kembar, yang dilakuakan dengan cara memegang bola,
dimana kedua bayi disusui secara bersamaan. Pada ASI yang memancar penuh,bayi
ditengkurapkan diatas dada ibu sedikit menahan kepala bayi agar bayi tidak tersedak.Setelah
selesai menyusui, untuk menghindari adanya muntah, maka bayi harus
disendawakan, dengan bayi diposisikan
telungkup dipangkuan, atau disandarkan pada bahu ibu, atau posisi menopang
rahang bayi sambil ditepuk pelan bagian
punggung bayi.
8.
Tehnik meyusui
Bayi
akan menghisap secara naluriah tetapi kadang ada bayi yang kesulitan untuk
menemukan puting susu ibu. Ada cara yang dapat kita lakukan untuk membantunya,
yaitu dengan menempelkan pipi bayi pada payudara. Lalu masukkan putting kemulut
bayi. Pastikan bahwa seluruh areola
dihisap bayi, tidak hanya putingnya saja. Ibu dapat melancarkan aliran ASI
dengan memencet areolanya. Untuk
menghentikan hisapan,masukkan sebuah jari disudut mulut bayi atau
mendorong dagu kebawah perlahan dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk.
Biasanya bayi akan melepaskan hisapan jika telah meras kenyang. Bayi sebaiknya
disusui dengan kedua payudara. Pada saat menyusui selanjutnya, bayi diberikan
ASI dari payudara terakhir yang digunakan sebelumnya baru diikuti payudara yang
lain, dengan begitu bayi akan mendapatkan volume ASI yang seimbang dari masing
– masing payudara.
9.
Tips menyusui
1.
Berikan ASI sesuai
kebutuhan
2.
Cari posisi yang
nyaman. Untuk menghindari nyeri punggung bagian bawah, jangan membungkuk saat
memberikan ASI.Bawa bayi mendekati payudara. Duduk dikursi yang menyediakan
sandaran yang nyaman bagi ibu. Pilihan lain adalah ibu berbaring menyamping dan
bayi dihadapkan kearah ibu.
3.
Gunakan baju yang lebar
dengan kancing didepan
4.
Biarkan bayi mencari
posisinya sendiri
Saat
menyusui adalah saat makan bagi bayi, sehingga bayi dapat mencari posisi sesuai
dengan kenyamanannya.
5.
Hindari ketergesaan
saat menyusui
Jangan
terburu – buru ketika memberikan ASI pada bayi. Gunakan waktu ini untuk
menjalin ikatan antara anak dengan ibu
6.
Tawarkan kedua – duanya
Gunakan
payudara yang berbeda saat memulai ASI. Susui bayi hingga payudara pertama
terasa lembut, bila janin bersendawa tawarkan untuk payudara yang lain.
7.
Biasakan puting
Saat
awal – awal menyusui puting akan terasa perih tetapi hal ini merupakan
sesuatu yang wajar, dan akan terbiasa
untuk selanjutnya.
8.
Jangan merokok ataupun
minum alcohol.
Jangan
mengkonsumsi rokok ataupun alcohol, karena kandungan yang ada didalamnya akan
disalurkan ke bayi melewati aliran ASI yang dapat mengganggu kesehatan ibu dan
bayi.
9.
Nutrisi yang penting pada ibu menyusui
1. Vitamin D dan kalsium
Berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Vitamin D dan Kalsium terserap masuk ke dalam ASI. Untuk mengatasi asupan vitamin D dan kalsium tersebut, atasilah dengan minum susu rendah kalori atau berjemur di pagi dan sore hari.
Berguna untuk pembentukan tulang dan gigi. Vitamin D dan Kalsium terserap masuk ke dalam ASI. Untuk mengatasi asupan vitamin D dan kalsium tersebut, atasilah dengan minum susu rendah kalori atau berjemur di pagi dan sore hari.
2. Zat besi
Menjaga daya tahan tubuh, meningkatkan vitalitas dan produktivitas. Terdapat dalam daging berwarna merah, hati, makanan laut dan sayuran hijau.
Menjaga daya tahan tubuh, meningkatkan vitalitas dan produktivitas. Terdapat dalam daging berwarna merah, hati, makanan laut dan sayuran hijau.
3. Fosfor
Digunakan untuk
pertumbuhan tulang dan gigi pada bayi, dapat diambil dari keju – kejuan,susu,
dan daging.
4. Zat kapur
Dibutuhkan untuk
pembentukan tulang,banyak di susu, keju, kacang – kacangan, dan sayuran berdaun
hijau.
5. Asam
Folat
Mencegah kurang darah (anemia). Banyak terdapat dalam hati ayam, bayam dan sayuran hijau.
Mencegah kurang darah (anemia). Banyak terdapat dalam hati ayam, bayam dan sayuran hijau.
6. Vitamin E
Berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi dari radikal bebas, meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan gandum.
Berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi dari radikal bebas, meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan gandum.
7. Zinc
(Seng)
Mendukung sistem kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan mendukung pertumbuhan normal. Terdapat dalam daging, telur dan gandum.
Mendukung sistem kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan mendukung pertumbuhan normal. Terdapat dalam daging, telur dan gandum.
8. Magnesium
Dibutuhkan dalam setiap sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf dan memperkuat tulang. Terdapat dalam gandum dan kacang-kacangan.
Dibutuhkan dalam setiap sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi syaraf dan memperkuat tulang. Terdapat dalam gandum dan kacang-kacangan.
9. Buah-buahan dan sayuran (dapat juga dibuat
dalam bentuk jus), merupakan makanan yang kaya serat. Umumnya ibu setelah
melahirkan akan mengalami konstipasi (susah BAB) yang kadang dapat sisertai
nyeri. Makanan berserat dapat mengurangi keluhan ini
10. Makanan yang mengandung karbohidrat
seperti nasi, roti, kentang sebagai sumber energi. Makanan yang mengandung protein
seperti daging, ayam, telur, sebaiknya mengurangi ikan. Makanan tambahan yang
dapat diberikan antara lain susu, keju, dan suplement lainnya.
Makan ikan baik untuk kesehatan dan
pertumbuhan bayi, tetapi dianjurkan untuk tidak lebih dari dua porsi dalam
seminggu. Ini disebabkan zat-zat polutan yang ada pada ikan dapat ikut melalui
ASI dan dapat membahayakan bayi.
11. Kita seharusnya minum 6-8 gelas setiap
hari. Namun pada ibu yang menyusui membutuhkan asupan cairan lebih dari 6-8
gelas perhari. Dianjurkan untuk minum air putih sesaat sebelum menyusui.
12. Berbagai macam masalah selama menyusui
1. Payudara membengkak
Terjadi sekitar 2-3 hari setelah melahirkan. Payudara membengkak biasanya dikarenakan meningkatnya aliran darah ke payudara karena mulainya produksi ASI.Payudara yang bengkak dapat menyebabkan putting susu menjadi rata sehingga akan sulit bagi bayi untuk menghisap. Gangguan akan berkurang dalam waktu 24-48 jam, namun bisa makin menjadi-jadi bila jarang menyusuinya. Untuk mengatasinya, sering-sering menyusui sampai payudara betul-betul kosong, jangan pakai BH yang ketat, kompres payudara dengan air dingin, pijat-pijat payudara sebelum menyusui, dan lainnya.
Terjadi sekitar 2-3 hari setelah melahirkan. Payudara membengkak biasanya dikarenakan meningkatnya aliran darah ke payudara karena mulainya produksi ASI.Payudara yang bengkak dapat menyebabkan putting susu menjadi rata sehingga akan sulit bagi bayi untuk menghisap. Gangguan akan berkurang dalam waktu 24-48 jam, namun bisa makin menjadi-jadi bila jarang menyusuinya. Untuk mengatasinya, sering-sering menyusui sampai payudara betul-betul kosong, jangan pakai BH yang ketat, kompres payudara dengan air dingin, pijat-pijat payudara sebelum menyusui, dan lainnya.
2. Payudara meradang
Gangguan ini dikenal juga sebagai mastitis. Umumnya sih, terjadi 2-6 minggu setelah melahirkan akibat adanya infeksi bakteri serta pemakaian BH yang terlalu ketat. Gejalanya? Payudara membengkak, agak kemerahan, demam, dan merasa sangat lelah. Untuk itu, kompres payudara dengan air hangat dan susui si kecil sesering mungkin. Segera ke dokter bila radang cukup parah dan timbul abses (nanah) pada payudara. Bisa jadi, Anda perlu operasi untuk mengeluarkan nanah tersebut.
Gangguan ini dikenal juga sebagai mastitis. Umumnya sih, terjadi 2-6 minggu setelah melahirkan akibat adanya infeksi bakteri serta pemakaian BH yang terlalu ketat. Gejalanya? Payudara membengkak, agak kemerahan, demam, dan merasa sangat lelah. Untuk itu, kompres payudara dengan air hangat dan susui si kecil sesering mungkin. Segera ke dokter bila radang cukup parah dan timbul abses (nanah) pada payudara. Bisa jadi, Anda perlu operasi untuk mengeluarkan nanah tersebut.
3. Puting susu datar
Kelainan bawaan ini terjadi karena pelekatan mengakibatkan saluran susu lebih pendek dan menarik puting susu ke dalam. Mudah kok menyiasatinya. Tarik puting susu keluar dengan jari tangan, tahan selama beberapa waktu. Lakukan ini sebanyak 2 kali sehari. Atau, gunakan alat bantu, seperti nipple shields dan breast shields. Bisa juga, puting susu “direndam” dulu ke dalam air hangat sebelum menyusui, lalu tarik-tarik puting susu keluar.
Kelainan bawaan ini terjadi karena pelekatan mengakibatkan saluran susu lebih pendek dan menarik puting susu ke dalam. Mudah kok menyiasatinya. Tarik puting susu keluar dengan jari tangan, tahan selama beberapa waktu. Lakukan ini sebanyak 2 kali sehari. Atau, gunakan alat bantu, seperti nipple shields dan breast shields. Bisa juga, puting susu “direndam” dulu ke dalam air hangat sebelum menyusui, lalu tarik-tarik puting susu keluar.
4. Puting susu nyeri
Ini karena tidak pasnya posisi mulut bayi saat menyusu. Umumnya sih, terjadi pada hari-hari pertama menyusui. Bila tidak nyeri-nyeri amat, terus saja menyusui si kecil. Agar nyeri berkurang, oleskan sedikit ASI pada puting susu dan sekitarnya atau kompres payudara dengan air hangat sebelum menyusu. Kelar menyusui, oleskan lagi ASI pada payudara, lalu biarkan kering. Biar puting susu tetap kering, pilih-pilih BH (bahan menyerap keringat, seperti katun) dan juga sering-sering mengganti BH.
Ini karena tidak pasnya posisi mulut bayi saat menyusu. Umumnya sih, terjadi pada hari-hari pertama menyusui. Bila tidak nyeri-nyeri amat, terus saja menyusui si kecil. Agar nyeri berkurang, oleskan sedikit ASI pada puting susu dan sekitarnya atau kompres payudara dengan air hangat sebelum menyusu. Kelar menyusui, oleskan lagi ASI pada payudara, lalu biarkan kering. Biar puting susu tetap kering, pilih-pilih BH (bahan menyerap keringat, seperti katun) dan juga sering-sering mengganti BH.
5. ASI kurang
Tidak sulit untuk menduga penyebabnya. Umumnya, terjadi karena tidak optimalnya kegiatan menyusui dan Anda memang stres. Jadi, perbaiki dulu proses menyusui Anda, seperti cari cara dan posisi menyusui yang paling nyaman, sering-sering menyusui, dan sebagainya. Stres bisa diatasi dengan membenahi gaya hidup, seperti cukup istirahat, rajin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan sebagainya.
Tidak sulit untuk menduga penyebabnya. Umumnya, terjadi karena tidak optimalnya kegiatan menyusui dan Anda memang stres. Jadi, perbaiki dulu proses menyusui Anda, seperti cari cara dan posisi menyusui yang paling nyaman, sering-sering menyusui, dan sebagainya. Stres bisa diatasi dengan membenahi gaya hidup, seperti cukup istirahat, rajin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan sebagainya.
6. ASI terlalu deras
Karena payudara anda penuh susu, aliran ASI jadi tidak terkendali. Ini wajar terjadi pada minggu-minggu pertama masa menyusui. Payudara kan sedang menyesuaikan produksi ASI-nya dengan kebutuhan si kecil. Mengatasinya bisa dengan selalu memakai breast pads, mengeluarkan sebagian ASI sebelum menyusui, sering-sering menyusui, dan sebagainya.
Karena payudara anda penuh susu, aliran ASI jadi tidak terkendali. Ini wajar terjadi pada minggu-minggu pertama masa menyusui. Payudara kan sedang menyesuaikan produksi ASI-nya dengan kebutuhan si kecil. Mengatasinya bisa dengan selalu memakai breast pads, mengeluarkan sebagian ASI sebelum menyusui, sering-sering menyusui, dan sebagainya.
13. Penyapihan
Penyapihan mengandung pengertian membiasakan pada
sesuatu yang baru. Penyapihan dapat tercapai dengan mengganti ASI dengan
memakan makanan yang sesuai dengan tahap perkembangannya. Apabila secara
terpaksa harus menyapih bayi yang baru berusia beberapa bulan karena alasan
tertentu dan menggantikannya dengan susu dalam botol, maka cobalah membiasakan
minum ASI anda yang telah diperah, air
atau sari buah untuk memberitahukannya bahwa suatu kali ia akan mendapatkannya.
Untuk menyapih bayi berusia dibawah 8 tahun, penyapihan dilakukan secara
bertahap untuk menghindari adanya pembengkakan payudara dan bayi yang frustasi
atau terganggu emosinya. Untuk melakukan penyapihan pada bayi dengan usia lebih
besar sampai dengan usia 15 bulan tidak usah cemas karean anak usis tersebut
agak tidak tertarik dengan ASI dan lebih tertarik dengan makanan yang lain.
XII.
Daftar Pustaka
Huliana, Mellyna,A.Md.Keb.2003.Perawatan Ibu Pasca Melahirkan.Jakarta : Wisma Hijau
Tem Keperawatan Maternitas.2009.Panduan Praktikum Keperawatan Maternitas.Yogjakarta :Stikes
‘Aisyiyah Yogyakarta
Kristiyansari,Weni, S.Kep.2009.ASI,MENYUSUI, & SADARI. Yogyakarta :
Nuha Medika
Welford, Heather.2008. MENYUSUI BAYI ANDA.Yogyakarta :Dian Rakyat
Share this on your favourite network
0 komentar:
Posting Komentar